Supply chain adalah sebuah jaringan terintegrasi antara perusahaan dan pemasok barang, Sedangkan, supply chain (SCM) management adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk menjual produk ke konsumen sekaligus untuk mendaur ulang seluruh produk yang telah terpakai.
Menurut para ahli, Russel dan Taylor, supply chain management adalah proses pengelolaan mulai dari arus informasi, produk, hingga pelayanan pada seluruh jaringan baik dari pelanggan, pemasok, hingga perusahaan.
SCM adalah rangkaian kegiatan yang melibatkan pengelolaan aliran barang, informasi, dan jasa dari pemasok hingga konsumen. Tujuan utama SCM adalah untuk menyelaraskan permintaan dengan pasokan yang ada, sehingga memastikan ketersediaan barang atau jasa yang dibutuhkan oleh konsumen.
Proses supply chain management membantu mengkoordinasikan semua bagian supply chain untuk meminimalkan total biaya produksi, pemasaran, dan distribusi. Ketika supply chain dimonitor dan dikoordinasikan dengan baik, hal ini membantu menyelesaikan konflik yang ada di antara mitra atau pemain rantai.
Jenis Jenis Supply Management ( SCM).
Secara umum, terdapat 6 jenis SCM yang dapat diterapkan pada perusahaan, berikut penjelasannya:
- Continuous Flow Model : Metode di mana pabrik memproduksi barang yang sama berulang kali dan demand dari pelanggan yang minim variasi.
- Agile Model : Model yang cocok untuk perusahaan dengan permintaan yang tidak dapat diprediksi atau produk yang menyesuaikan pesanan pelanggan.
- Fast Model : Jenis yang berfokus pada arus perputaran yang cepat dengan memanfaatkan tren dan cepat-cepat menghabiskan ketersediaan produknya.
- Flexible Model : Metode SCM pada perusahaan yang produknya mengikuti musim. Di mana, pada suatu titik memiliki demand yang tinggi dan kemudian terdapat titik dengan demand yang rendah.
- Efficient Model : SCM di mana perusahaannya mempunyai persaingan yang cukup tinggi dengan kompetitor. Sehingga memfokuskan untuk mengefisiensikan SCM-nya.
- Custom Model : Jika tidak ada model atau jenis yang cocok, perusahaan tersebut akan menciptakan SCM sendiri. Ini terjadi pada perusahaan yang sudah terspesialiasi seperti pabrik mobil.
Contoh penerapan supply chain management pada perusahaan jasa
1. Manajemen Pemasok
Perusahaan jasa juga membutuhkan pemasok atau mitra bisnis untuk memenuhi kebutuhan operasional mereka. SCM membantu dalam memilih pemasok yang handal, bernegosiasi kontrak yang menguntungkan, dan memastikan pasokan yang tepat waktu dan berkualitas.
2. Manajemen Alih Daya (Outsourcing)
Beberapa perusahaan jasa mengandalkan layanan atau tenaga kerja dari pihak ketiga. SCM membantu dalam memilih mitra yang sesuai, mengelola hubungan dengan mitra tersebut, dan memastikan kualitas layanan yang diberikan.
3. Manajemen Persediaan
Meskipun tidak sebanyak pada perusahaan manufaktur, perusahaan jasa juga perlu mengelola persediaan tertentu seperti peralatan, bahan baku, atau inventaris untuk kebutuhan operasional.
4. Manajemen Tenaga Kerja
SCM dapat membantu perusahaan jasa dalam mengelola tenaga kerja dengan efisien. Ini melibatkan perencanaan kebutuhan tenaga kerja, rekrutmen, pengelolaan jadwal, pelatihan, dan evaluasi kinerja.
5. Manajemen Layanan Pelanggan
SCM membantu perusahaan jasa dalam mengoptimalkan pengalaman pelanggan. Hal ini meliputi manajemen waktu respons, pengelolaan komunikasi dengan pelanggan, penjadwalan layanan, dan pemantauan kepuasan pelanggan.
6. Manajemen Keuangan
SCM dapat membantu perusahaan jasa dalam mengelola aspek keuangan seperti pemrosesan pembayaran, manajemen tagihan, pengelolaan neraca, dan analisis kinerja keuangan. Dengan SCM, perusahaan jasa dapat mempercepat aliran keuangan dan memastikan keuangan yang sehat.
7. Penggunaan Teknologi
Seperti halnya pada perusahaan manufaktur, perusahaan jasa juga dapat memanfaatkan teknologi dan sistem informasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasional.Contohnya termasuk penggunaan perangkat lunak manajemen proyek, CRM (Customer Relationship Management), atau sistem manajemen layanan.
Penerapan SCM dalam perusahaan jasa membantu meningkatkan efisiensi operasional, meningkatkan kualitas layanan, mengoptimalkan pengalaman pelanggan, dan mengelola aspek keuangan dengan lebih baik.
Manfaat supply chain management pada perusahaanÂ
1. Memuaskan Pelanggan
Dalam hal ini perusahaan dapat menghasilkan produk sesuai dengan keinginan dan permintaan pelanggan.
Dengan kata lain pelanggan menjadi target bagi perusahaan dalam menjalankan kegiatan produksinya hingga produk terbaik bisa dihasilkan untuk pelanggan
2. Meningkatkan Pendapatan
Selain itu manajemen rantai pasok juga berfungsi untuk dapat meningkatkan profit perusahaan sehingga pendapatan semakin meningkat.
3. Mengurangi Anggaran Biaya
Manfaat lain dari manajemen rantai pasok adalah untuk mengurangi dan menekan anggaran biaya.
Bisa dibayangkan sebelum ada konsep ini perusahaan haruslah mengeluarkan biaya untuk divisi masing-masing mulai dari bagian produksi dan distribusi.
Namun, sekarang seluruh kegiatan tersebut diintegrasikan menjadi satu sehingga biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk membiayai aktivitasnya bisa jadi lebih hemat serta perlu adanya dukungan aplikasi akuntansi seperti accurate online yang telah terintegrasi dengan sistem supply chaint management
4. Mendayagunakan Aset
Suatu konsep manajemen rantai pasok pada dasarnya melibatkan teknologi sebagai sumber informasi.
Di samping itu perusahaan juga perlu menggunakan jasa para karyawan untuk bisa bekerja secara maksimal demi menghasilkan produk terbaik dan memuaskan pelanggan.
5. Memediasi Pasar
Satu lagi manfaat dari manajemen rantai pasok adalah berfungsi sebagai mediasi pasar. Jadi dengan menjalankan konsep ini maka perusahaan dapat mengidentifikasi produk yang dibutuhkan dan diminati oleh para konsumen.
Hasil identifikasi nantinya bisa di komunikasi pada pihak perancangan produk atau pada pihak produksi agar produk yang dihasilkan bisa sesuai dengan keinginan konsumen.
6. Memperluas Perusahaan
dengan identifikasi rantai pemasok supply chain management perusahaan bisa mencapai targetnya yaitu mengalami perluasan bisnis dan keuntungan lebih besar, Hal ini membuat perusahaan penghasil atau pendistribusi produk bisa mengetahui seluruh keinginan dan ulasan pelanggan sehingga perusahaan bisa memperbaiki proses penjualan produknya agar menjadi lebih baik dan memuaskan pelanggan.
Supply chain management pada perusahaan jasa bisa digambarkan sebagai suatu pengelolaan segala macam bahan dan sumber bagi sebuah perusahaan agar bisa meningkatkan profit atau keuntungannya.
penerapan manajemen rantai pasok ini dapat mendorong perusahaan untuk lebih memahami cara meningkatkan kepuasan konsumen.
Semua hal bahkan bisa dikelola dengan baik dan secara tepat.Pasti hasilnya akan sesuai dengan apa yang telah diharapkan bersama, sehingga bukan hanya pelanggan saja yang akan merasa puas pada layanan perusahaan melainkan juga perusahaan bisa mendapat keuntungan.
Untuk mencapai hal tersebut, Software Bisnis Accurate Online akan memudahkan dalam memantau ketersediaan barang pada stok gudang perusahaan, dengan otomatis Accurate Online dapat menghubungi pemasok barang secara cepat, mengelola pergerakan barang secara real time dan akurat. Permudah bisnis Anda dengan Accurate Online dengan mengakses website berikut: https://aplikasiakuntansi.id/